15 February 2015

Berbagai Organisasi Kemanusiaan Mendesak Israel



Sekitar 50 organisasi kemanusiaan internasional dan badan kemanusiaan PBB mendesak rezim zionis Israel untuk segera mengakhiri blokadenya di Jalur Gaza yang sudah berlangsung hampir lima tahun. Diantara 50 organisasi itu antara lain Amnesty Internationa, Médecins du Monde, Oxfam, dan Save the Children bersama badan-badan kemanusiaan PBB seperti World Health Organization, High Commissioner for Human Rights UNICEF dan empat badan PBB lainnya, memperingati lima tahun blokade Israel di Gaza dan menuntut agar Israel mencabut blokadenya “sekarang” juga.
“Selama lebih dari lima tahun, lebih dari 1,6 juta warga Gaza berada dibawah blokade yang melanggar hukum internasional. Lebih dari setengah dari jumlah penduduk Gaza adalah anak-anak. Kami yang bertanda tangan di bawah ini dengan satu kata mengatakan ‘akhiri blokade (di Gaza) sekarang’,” demikian petisi yang ditandatangani 50 organisasi internasional itu.

Israel menerapkan kebijakan untuk membatasi transaksi perdagangan di Gaza pada tahun 2001, menyusul perlawanan besar-besaran warga Palestina terhadap rezim Israel. Kebijakan itu makin diperketat pada tahun 2007 setelah Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza. Bahkan pada tahun 2008 dan 2009 Israel memborbardir jalur Gaza yang telah dikuasai Hamas.Kemudian pada tahun 2010 Israel Bukan cuma memberlakukan berbagai pembatasan, rezim zionis menyatakan memblokade dan mengisolasi Jalur Gaza dari duni luar. Dua tahun belakangan ini, Israel melonggarkan blokadenya dengan sesekali mengizinkan truk-truk bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Gaza, itupun karena ada tekanan kuat dari dunia internasional. Israel juga masih memeriksa ketat dan menyeleksi barang-barang yang boleh masuk ke Gaza.
“Semua kargo yang masuk Gaza harus diperiksa oleh aparat Israel karena Gaza berada dalam kekuasaan Hamas, dunia internasional mengakui Hamas sebagai organisasi teroris,” dalih Mark Regev, juru bicara perdana menteri Israel. Regev mengklaim, pagi ini seorang petani Israel yang sedang membajak sawahnya ditembak dari wilayah Gaza. “Apakah ini adil, mendesak Israel untuk membatasi penggunaan kekuatan militer sementara rezim di Gaza bersikap agresif dan bermusuhan pada Israel?” tukas Regev beralasan. Israel Usir Kapal Internasional
Sementara itu, pasukan angkatan laut Israel mengusir sebuah kapal yang membawa sekelompok aktivis pro-Palestina di lepas pantai Gaza. Kapal “Olivia” membawa aktivis asal Irlandia, Italia dan Inggris, yang berlayar setiap hari di perairan Gaza untuk melindungi nelayan-nelayan Gaza yang kerap diserang oleh pasukan Israel. Rezim zionis memberlakukan aturan izin berlayar hanya 3 mil dari lepas pantai Gaza. Jika ada kapal yang melanggar aturan ini akan diusir dengan menggunakan kekuatan miiter, dan Israel menganggap kapal “Olivia” sudah melanggar aturan itu sehingga diusir dengan menggunakan semburan air dari alat water canon. Kordinator kampanye solidaritas untuk nelayan Gaza, Mahfouz Al-Kabiriti mengungkapkan, pasukan angkatan laut Israel mengepung “Olivia” dan memerintahkan kapal itu untuk berlayar ke arah utara, menjauh dari kapal-kapal nelayan Gaza. Tentara-tentara zionis menyemprotkan air ke kapal “Olivia” dan berusaha untuk menangkap dan menahan kapal, tapi “Olivia” berhasil menyelamatkan diri dan kembali ke pantai.
Israel, lewat juru bicara militernya, menuding kapal-kapal nelayan Palestina sudah melanggar batasan area untuk mencari ikan sehingga angkatan laut Israel meminta kapal nelayan itu untuk kembali, tapi tidak direspon. “Maka pasukan kami memberikan tembakan peringatan, sebelum akhirnya kapal nelayan Gaza itu kembali dengan kemauan sendiri,” ujar jubir militer Israel. Menurut Al-Mezan Center for Human Rights, sepanjang bulan Mei 2012, Israel sudah 13 kali menembaki kapal-kapal nelayan Gaza, menahan empat kapal, dan menangkap sembilan nelayan Palestina. Bagi nelayan Palestina, Israel sudah menerapkan kebijakan sepihak yang menghancurkan sumber mata pencaharian para nelayan, karena sulit mendapatkan hasil tangkapan ikan jika wilayah yang boleh dilalui hanya sebatas yang sudah ditetapkan rezim zionis.(reuters,knrp,kompas)

No comments:

Post a Comment